Featured Post
SOP Standar Oprasional Prosedure Pemasangan Gelang Identitas, Pasien Baru, Neonatus, Tranfusi
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
SOP Standar Oprasional Prosedure Pemasangan Gelang Identitas, Pasien Baru, Neonatus, Tranfusi
BAB l
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gelang pasien merupakan gelang yang biasanya dipasangkan pada pergelangan tangan pasien. Khususnya pasien yang menjalani rawat inap, baik pasien dewasa, anak-anak, atau bayi. Pemasangan gelang termasuk dalam prosedur penting. Jadi bukan sekedar aksesoris biasa. Sebelumnya diketahui ada risiko issue insident sebesar 0,04% yang disebabkan kesalahan medis.
Issue incident yang dimaksud mencakup beberapa kejadian-kejadian berisiko. Kesalahan pemberian obat misalnya berisiko menyebabkan cedera lebih parah pada pasien.
Kesalahan tersebut juga bisa menyebabkan kerugian lantaran harus membayar biaya kesehatan lebih mahal. Parahnya ada risiko kematian yang membayangi tindakan medis yang tidak dilakukan pada pasien yang tepat.
Risiko-risiko di atas dapat ditekan dengan melakukan identifikasi pasien secara benar. Dalam hal inilah dibutuhkan gelang identitas pasien agar tenaga medis mengidentifikasi pasien rawat inap dengan tepat. Sehingga tenaga medis akan melakukan tindakan pelayanan ataupun pengobatan yang tepat pula.
1.2 Rumusan masalah
- Mengidentifikasi SOP pemasangan gelang identitas
- Mengidentifikasi SOP pasien baru
- Mengidentifikasi SOP neonatus
- Mengidentifikasi SOP tranfusi
1.3 Tujuan
a). Tujuan umum
agar mahasiswa mengetahui bagaimana prosedur pemasangan gelang identitas pasien
b). Tujuan khusus
- Mengidentifikasi SOP pemasangan gelang identitas
- Mengidentifikasi SOP pasien baru
- Mengidentifikasi SOP neonatus
- Mengidentifikasi SOP tranfusi
Baca juga: Promkes Perilaku hidup bersih dan sehat
BAB ll
ISI
2.1 Pengertian pemasangan gelang pasien
Gelang pasien merupakan gelang yang biasanya dipasangkan pada pergelangan tangan pasien. Khususnya pasien yang menjalani rawat inap, baik pasien dewasa, anak-anak, atau bayi. Pemasangan gelang termasuk dalam prosedur penting. Jadi bukan sekedar aksesoris biasa. Sebelumnya diketahui ada risiko issue insident sebesar 0,04% yang disebabkan kesalahan medis.
Gelang pasien diperlukan sebagai identifikasi valid dari setiap orang yang menjalani opname atau rawat inap di setiap fasilitas kesehatan. Setiap tenaga medis harus memahami benar tentang SOP pemasangan gelang pasien.
2.2 Pengertian SOP
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah dokumen yang berkaitan dengan prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja yang paling efektif dari para pekerja dengan biaya yang serendah-rendahnya. SOP biasanya terdiri dari manfaat, kapan dibuat atau direvisi, metode penulisan prosedur, serta dilengkapi oleh bagan flowchart di bagian akhir (Laksmi, 2008:52).
2.3 Prinsip-prinsip SOP
Konsisten, SOP harus dilaksanakan secara konsisten dari waktu ke waktu, oleh siapapun, dan dalam kondisi apapun oleh seluruh jajaran organisasi pemerintahan.
Komitmen, SOP harus dilaksanakan dengan komitmen penuh dari seluruh jajaran organisasi, dari level yang paling rendah dan tertinggi.
Perbaikan berkelanjutan, Pelaksanaan SOP harus terbuka terhadap penyempurnaan-penyempurnaan untuk memperoleh prosedur yang benar-benar efisien dan efektif.
Mengikat, SOP harus mengikat pelaksana dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur standar yang telah ditetapkan.
Terdokumentasi dengan baik, Seluruh prosedur yang telah distandarkan harus didokumentasikan dengan baik, sehingga dapat selalu dijadikan referensi bagi setiap mereka yang memerlukan.
2.4 Penting penggunaan gelang pada pasien
a). Sebagai identitas resmi
Untuk arti penting yang satu ini tentunya sudah paham bahwa gelang pasien memang digunakan sebagai identitas dari pasien untuk memberikan pelayanan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan dari pasien itu sendiri.
b). Sebagai salah satu penanda alergi
Selain digunakan sebagai identitas yang digunakan agar treatment yang diberikan oleh rumah sakit benar, gelang pasien juga memiliki arti penting sebagai penanda alergi.
Dalam sebuah rumah sakit belum tentu seorang pasien dirawat oleh perawat yang sama. Oleh karena itu, seorang pasien harus memiliki penanda agar obat yang diberikan tidak berbahaya baginya.
Tanpa adanya gelang kemungkinan kesalahan pengobatan atau kemungkinan kesalahan treatment karena hal-hal seperti alergi menjadi dapat lebih diminimalisir.
c). Penanda indikasi resiko
Selain memiliki penanda alergi, gelang pasien juga biasanya dilengkapi dengan adanya stiker penanda resiko. Stiker ini tersedia dalam beberapa warna. warna-warna tersebut merupakan warna yang dimengerti dalam dunia medis untuk menandakan resiko-resiko yang mungkin terjadi pada pasien berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan.
Dengan adanya stiker untuk indikasi resiko ini, maka pengobatan akan lebih aman untuk dilakukan karena pihak dokter ataupun perawat mengetahui kondisi kesehatan dari pasien secara umum hanya dengan melihat gelang yang dimilikinya.
d). Jenis Gelang Pasien
Setiap pasien yang dirawat di rumah sakit sekarang harus menggunakan gelang pasien. Gelang dengan data nama pasien, tanggal lahir pasien, dan nomor rekam medis. Sehingga insiden salah pasien, salah tindakan, atau salah prosedur bisa dihindari.
Selanjutnya gelang untuk pasien dibedakan menjadi beberapa jenis dengan warna berbeda. Pasien akan lebih mudah diidentifikasi dengan melihat warna gelang. Ada gelang dengan warna merah, putih, merah muda, biru, abu-abu, hijau, kuning, dan ungu.
Masing-masing gelang identitas pasien memiliki arti berbeda yang sudah seharusnya dipahami oleh petugas medis di rumah sakit.
Gelang Merah
Gelang warna merah dipasangkan pada pasien dengan risiko alergi tinggi. Khususnya pasien dengan alergi jenis obat-obat tertentu.
Gelang Kuning
Gelang berwarna kuning dipasangkan pada pergelangan pasien dengan risiko jatuh tinggi. Pasien yang menggunakan gelang warna ini membutuhkan pengawasan ekstra ketat. Beberapa pasien yang diberikan gelang kuning diantaranya pasien yang selesai menjalani operasi, pasien dengan kesadaran menurun, dan lain-lain.
Gelang Ungu
Gelang berwarna ungu dipasangkan pada pergelangan pasien dengan harapan hidup rendah. Dalam dunia medis pasien dengan kondisi ini dikenal sebagai pasien DNR atau Do Not Resuscitation. Sehingga membutuhkan penanganan khusus dari tenaga medis.
Gelang Hijau
Jenis gelang untuk pasien berikutnya berwarna hijau. Gelang hijau dipasangkan di pergelangan pasien dengan alergi latek.
Gelang Abu-Abu
Gelang warna abu-abu menandakan pasien harus melakukan terapi khusus. Yakni terapi kemoterapi. Pasien dengan gelang abu-abu membutuhkan pemasangan bahan radioaktif.
Gelang Merah Muda
Gelang warna merah muda diberikan kepada pasien wanita.
Gelang Biru
Gelang warna biru diberikan kepada pasien laki-laki.
Gelang Putih
Gelang warna putih diberikan kepada pasien dengan kelamin ganda (ambigu).
Standar Oprasional Prosedur (SOP) Pemasangan Gelang Identitas
Defenisi
Proses kegiatan identifikasi dengan memasang gelang identifikasi pasien rawat inap pada pergelangan tangan yang dominan yang tercantum nama, tanggal lahir, dan nomor rekam medis.
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memastikan identifikasi pasien dengan benar selama pasien dirawat di rsud majalengka.
Baca juga:
Gelang identitas pasien
Prosedur
Persiapan
Penampilan petugas admisi rawat inap
Periksa kerapihan pakaian seragam
Periksa kelengkapan atribut
Alat-alat :
Gelang identifikasi pasien ( biru/merah muda )
Berkas rekam medis
Alat tulis
Pelaksanaan :
Siapkan gelang identifikasi pasien sesuai jenis kelamin.
Isi label gelang dengan identitas pasien (nama, tempat tanggal lahir , dan nomor rekam medis) sesuai berkas rekam medis pasien.
Ucapkan salam
“selamat pagi/siang/sore/malam, bapak/ibu “
Sebut nama dan tempat/ruangan kerja anda.
“saya..... (nama), dari tempat/ruangan kerja........(sebutkan)”
Jelaskan maksud dan tujuan pemasangan gelang identifikasi kepada pasien. “ Bapak/ibu, sesuai peraturan keselamatan pasien, saya akan memasang gelang identifikasi ini pada pergelangan tangan bapak/ibu. Tujuannya adalah untuk memastikan identitas bapak/ibu dengan benar dalam mendapatkan pelayanan dan pengobatan selama di rumah sakit ini. Setelah bapak/ibu berada di ruang rawat inap, staf kami akan selalu melakukan konfirmasi identitas dengan meminta bapak/ibu menyebutkan nama dan tanggal lahir bapak/ibu untuk dicocokkan dengan data pada gelang identifikasi. Prosedur konfirmasi tersebut akan selalu dilaksanakan pada saat pemberian obat, pemberian transfusi darah, pengambilan sampel untuk pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan radiologi dan bila akan dilakukan tindakan kedokteran”.
Lakukan verifikasi untuk mengetahui bahwa pasien dan atau keluarga paham atas informasi tersebut.
Pasangkan gelang identifikasi pada pergelangan tangan pasien yang dominan (sesuai dengan kondisi).
Informasikan kepada pasien dan atau keluarga bahwa gelang identifikasi ini harus selalu dipakai hingga pasien diperbolehkan pulang.
“bapak/ibu, mohon agar gelang identitas ini jangan dilepas selama masih dalam perawatan di rs ini“. Ucapkan terimakasih dan sampaikan “terima kasih atas pengertian dan kerjasamanya”.
Unit terkait
Rekam Medik, Bagian Perawatan, Staff, Gizi, UGD, Poliklinik, OK, Laboratorium
Standar Oprasional Prosedur (SOP) Mengidentifikasi Pasien baru
Pengertian
Penerimaan pasien baru adalah tindakan menerima pasien untuk dirawat sesuai yang berlaku dirawat inap.
Tujuan
Sebagai bahan acuhan petugas dalam menerapkan langkah-langkah penerapan pasien baru rawat inap.
Kebijakan
Keputusan Kepala Puskesmas Babadan Normor 188/038/405.09.03/2016 tentang Pelayanan Klinis
Referensi
Undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia 5063);
Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia nomor 75 tahun 2015, tentang Puskesmas;
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 46 tahun 2015, tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1457/MENKES/SK/X/ 2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
Pedoman Internal UGD dan Rawat Inap Puskesmas Babadan.
Prosedur atau Langkah-langkah
Pasien menerima keluarganya dengan ramah.
Petugas melihat kondisi pasien (bisa berdiri, duduk atau berbaring).
Petugas melakukan pengkajian data pasien melalui anamnese dan pemeriksaan fisik.
Petugas melakukan laporan pasien pada penanggung jawab ruangan.
Petugas memberikan penjelaskan kepada pasien dan keluarganya tentang tata tertib yang berlaku di Puskesmas serta orientasi terhadap ruangan/fasilitas yang ada.
Petugas mencatat data dari hasil pengkajian pada catatan medik dan catatan keperawatan pasien.
Petugas memberitahukan kepada pasien tentang prosedur perawatan/tindakan yang segera dilakukan.
Unit Terkait
UGD
Standar Oprasional Prosedur (SOP) NEONATUS
Pengertian
Neonatus disebut juga bayi baru lahir yakni merupak individu yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan intrauterine.
Tujuan
Sebagai acuhan Pemeriksaan Kunjungan Neonatus di Puskesmas Saketi.
Kebijakan
SK Kepala Puskesmas Saketi nomor……… tentang Pelaksanaan kunjungan neonates.
Referensi
Buku pelayanan Kesehatan non neonatal esensial. Kemenkes RI 2010.
Prosedur
Timbangan bayi.
Pengukuran panjang badan.
Metlin
Stetoskop bayi.
Senter
Thermometer
Kasa steril
Timer
Celemek
Masker
Sarung tangan
Buku KIA
Langkah-langkah
Menanyakan kondisi bayi kepada bapak/ibu tentang kondisi bayi.
Melakukan pemeriksaan fisik
Memeriksa berat badan (kg)
Memeriksa panjang badan (cm)
Memeriksa tubuh bayi.
Memeriksa kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi bakteri.
Standar Oprasional Prosesur (SOP) TRANFUSI
Pengertian
Tranfusi darah adalah masukan darah lengkap atau komponen darah ke dalam sirkulasi vena.
Tujuan
Tujuan umum
Untuk memenuhi kebutuhan sel darah : eritrosit, leukosit, irombosit, plasma atau protein.
Tujuan khusus
Untuk mengembangkan volume darah setelah perdarahan hebat.
Untuk mengembalikan faktor plasma, seperti faktor hemolotik, (antihemophilic).
Persiapan alat
Unit gawat lengkap atau paket sel darah merah.
Set pemberian darah (tranfesit set).
Salin normal (NaCI 0,9%) 250 mil untuk infuse.
Salin.
Larutan povidon.
Tiang infuse.
Sarungg tangan bersih .
Perlak, serlakalat tulis pen catatan..
Labil pengatahan infuse (jam, tanggal, sepi, leles).
Prosedur kerja
Fase pra interaksi
Mengecek program terapi medik.
Mempersiapkan alat.
Fase interaksi
Mengucapkan salah terapeutik.
Melakukan validasi atau evaluasi.
Melakukan kontrak (topik, waktu dan tempat).
Menjelaskan tujuan dan langkah-langkah tindakan.
Menjaga privasi klien
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Pemasangan gelang identitas Gelang pasien diperlukan sebagai identifikasi valid dari setiap orang yang menjalani opname atau rawat inap di setiap fasilitas kesehatan. Setiap tenaga medis harus memahami benar tentang SOP pemasangan gelang pasien.
Saran
Pemasangan gelang harus dilakukan dengan sangat teliti agar tidak terjadi kesalahan dalam penangan yang akan diberikan selanjutnya kepada pasien. Jika pemasangan gelang salah sangat berakibat fatal dan dapat menimbulkan resiko yang sangat berbahaya.
DAFTAR PUSTAKA
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Good
BalasHapus