Featured Post

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN FRAKTUR

Gambar
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN FRAKTUR Mata Kuliah : Keterampilan Terpadu KASUS 3 Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di ruang bedah pria RS Cinta Bersemi sejak 1 hari yang lalu dengan keluhan nyeri pada bagian kaki kanan atas, menurut keluarga klienmengalami kecelakaan bermotor, hasil pemeriksaan. TD: 150/90 mmHg, Nadi : 90 x/menit, pernafasan 22 x/mnt, Suhu : 36.5°C PENGKAJIAN A. IDENTITAS Identitas pasien Nama : Tn.A Umur : 45 tahun Jenis kelamin : laki-laki Tanggal lahir : 21 januari 1976 Golongan darah : A Agama : islam Status pernikahan : menikah Suku/bangsa : Indonesia/jawa Pendidikan : SMA Pekerjaan : petani Alamat : jln. Rajabasa, Bandar lampung Tanggal masuk RS : 18 september 2021 Diagnosa masuk RS : Fraktur Kaki kanan atas Tanggal pengkajian : 18 september 2021 No register : 10978 2. Identitas penanggung jawab Nama : Ny.B Umur : 40 tahun Hubungan dengan klien : istri Pendidikan : SMA Pekerjaan ...

APLIKASI DALAM TATANAN PELAYANAN RUMAH SAKIT Pendaftaran Pasien


APLIKASI DALAM TATANAN PELAYANAN RUMAH SAKIT Pendaftaran Pasien


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang  penyakit jantung bawaan 

Rumah sakit merupakan suatu industri jasa kesehatan. Departemen Kesehatan RI menunjukkan bahwa rumah sakit merupakan pusat pelayanan kesehatan, yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar dan medik spesialistik, pelayanan penunjang medik, pelayanan instalasi dan pelayanan perawatan baik rawat inap maupun rawat jalan. Sebagai suatu industri jasa maka rumah sakit tentunya harus menjalankan fungsi-fungsi dalam manajerialnya (Aditama, 2003).Rumah sakit dapat memberikan pelayanan yang berdaya guna dan berhasil guna, maka dibutuhkan berbagai sumber daya yang harus diatur dengan manajemen yang baik. Meningkatkan dan menjaga mutu pelayanan merupakan prioritas utama dalam manajemen pelayanan kesehatan rumah sakit. Pelayanan kesehatan harus memperhatikan mutu pelayanan untuk meningkatkan dan menentukan keberhasilan pelayanan kesehatan rumah sakit. Beberapa manfaat program menjaga mutuantara lain   dapat lebih meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan kesehatan, lebih meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, dan dapa tmelindungi pelaksana pelayanan kesehatan dari kemungkinan munculnya gugatan hukum (Community Health Centre, 2011). Pelayanan kesehatan yang bermutu wajib diberikan oleh seluruh bagian yang ada di rumah sakit. Hasil studi National ProductivityBoard di Singapura oleh Ilmanoz (2008) mengenai perilaku pelanggan menunjukkan bahwa 77% orang menyatakan tidak akan kembali jika mendapatkan pelayanan yang kurang baik (Ramdhani, 2009).Beberapa survei menunjukkan bahwa kepuasan pasien banyak dipengaruhi secara langsung oleh mutu pelayanan yang diberikan rumah sakit terutama yang berhubungan dengan fasilitas rumah sakit, proses pelayanan dan sumber daya yang bekerja di rumah sakit.

1.2 Rumusan Masalah

a). Mengetahui sistem pendaftaran pasien baru dan lama 

b).Penerimaan pasien baru, tujuan utama, persiapan penerimaan 

c). Tahapan penerimaan pasien 

d). Peran perawat dalam penerimaan pasien baru.

1.3 Tujuan 

a). Tujuan Umum 

Penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Hospitality In Nursing.

b). Tujuan Khusus penyakit jantung bawaan

Adapun tujuan yang dicapai setelah penyampaian materi tentang pendaftaran pasien dan penerimaan pasien baru diharapkan mahasiswa mampu: 

1. Mengetahui sistem pendaftaran 

2. Mengetahui definisi penerimaan pasien 

3. Mengetahui tujuan utama penerimaan pasien 

4. Mengetahui tahapan penerimaan pasien  

5. Mengetahui peran perawat dalam penerimaan pasien


BAB II

ISI

2.1 Sistem Pendaftaran 

Proses pendaftaran pasien adalah awal dari keseluruhan proses rekaman medis atau disinilah pelayanan pertama kali yang diterima oleh seorang pasien saat tiba di rumah sakit, dalam proses pendaftaran inilah pasien mendapat kesan yang baik ataupun tidak baik dari suatu pelayanan dari rumah sakit. Oleh karena itu pada sistem pendaftaran ini petugas harus bersikap ramah, ramah, sopan, tertib dan bertanggung jawab agar pasien merasa diperhatikan dan dilayani dengan baik. Dalam sistem pendaftaran, biasanya pasien diterima sebagai pasien rawat jalan, rawat inap dan rawat UGD. Pasien dikatakan  menjalani pengobatan rawat jalan apabila kondisi pasien tidak begitu buruk dan keadaannya masih normal – normal saja. Pasien dikatakan menjalani pengobatan rawat inap bila kondisi pasien memerlukan perawatan yang intensif. Sedangkan pasien yang menjalani perawatan UGD apabila kondisi pasien sudah benar–benar buruk, atau dalam keadaan parah dan tidak sadarkan diri. Untuk pasien UGD biasanya pasien rujukan dari Puskesmas atau Rumah Sakit yang lain. Penekanan pelayanan Rawat jalan adalah pada pengelolaan Poliklinik. Pada modul ini jumlah Poliklinik yang dapat ditangani fleksibel sesuai dengan kebutuhan Rumah Sakit. Pelayanan Rawat Jalan meliputi pendaftaran pasien, transaksi tindakan pasien, kasir penerimaan pembayaran serta transaksi pemakaian obat/alat kesehatan. Penekan Rawat Inap merupakan pengelolaan data pasien inap, yang berfungsi untuk manajemen dan pengolahan data pelayanan pasien di instalasi rawat Inap. pengelolaan tersebut meliputi pendaftaran pasien, transaksi tindakan pasien, transaksi kamar/mutasi kamar perawatan, pemakaian fasilitas RS serta pemakaian obat/alat kesehatan. Setiap tindakan dan fasilitas yang diberikan kepada pasien sejak masuk (masuk UGD/Rawat Jalan) hingga keluar Rumah Sakit dicatat dari unit-unit yang dipergunakan oleh pasien, sehingga apabila pasien akan meninggalkan Rumah Sakit, maka tagihannya sudah meliputi tagihan dari unit-unit tersebut. 

Sistem pendaftaran pasien ini dapat dibedakan menjadi pendaftaran pasien baru dan pasien lama :  

a). Pasien Baru 

pasien baru akan dilaksanakan dengan mengisi formulir pendaftaran pasien baru untuk mendapatkan data sosial pasien yang akan dimasukkan dalam komputer. Setiap pasien baru akan memperoleh nomor pasien, kemudian pasien akan diberi kartu berobat yang harus dibawa setiap kali pasien tersebut datang kembali untuk berobat kerumah sakit. 

b). Pasien Lama 

Sedangkan untuk pendaftaran pasien lama, dilakukan dengan mencari berkas rekam medis pasien sesuai dengan Nomor RM yang tercantum dalam kartu berobat. Sistem Pendaftaran Pasien. Menurut DEPKES, 1997 sistem pendaftaran merupakan pelayanan pertama kali yang diterima pasien saat tiba di rumah sakit. Disinilah pasien mendapatkan kesan baik ataupun sebaliknya. Tata cara melayani pasien dapat dinilai baik bilamana dilaksanakan petugas dengan sikap yang ramah, sopan, tertib, dan penuh tanggung jawab.

2.2 Sub Sistem TPP Rawat Jalan  

a). Sistem penerimaan pasien baru rawat jalan yaitu :  

  • Pasien mengisi formulir pendaftaran pasien baru  
  • Data  pada formulir pendaftaran pasien baru diinput pada komputer 
  • Mencetak ringkasan riwayat klinik
  • Mencetak kartu pasien
  • Mencetak kuitansi pembayaran
  • Mencetak nomor urut poli 
  • Mencetak kartu index utama pasien  
  • Melaksanakan pendaftaran pasien baru di TPP Rawat Jalan 
  • Ringkasan riwayat klinik dikirim ke poliklinik tujuan 

b). Sistem penerimaan pasien lama rawat jalan : 

  • Melaksanakan transaksi pendaftaran pasien lama dengan mengentry nomor pasien  
  • Membuat tracer 
  • Membuat nomor urut poliklinik  
  • Mencetak kuitansi pembayaran  
  • Mengarahkan pasien sesuai tujuan poliklinik 
  • Melaksanakan pendafataran pasien di tempat pasien lama di TPP II

2.3 Sub SistemTPP Rawat Inap 

Bersumber dari DEPKES, 1997 Penerimaan Pasien Rawat Inap berfungsi menerima pasien untuk dirawat di rumah sakit. Pada bab V menerangkan tentang : 

a). Prosedur Pasien Rawat Inap : 

  • Formulir pendaftaran pasien baru diisi oleh pasien atau keluarganya. 
  • Data sosial pada formulir pendaftaran (pasien baru) dan data sosial pada rekam pasien lama, dientry pada komputer 
  • Mencetak nomor urut poliklinik  
  • Mencetak kuitansi pembayaran 
  • Mengarahkan pasien sesuai tujuan poliklinik 
  • Pelaksanaan pendaftaran dilaksanakan di tempat pendaftaran pasien lama di TPP II.

2.4 Sub Sistem TPP Rawat Darurat 

Menurut Azwar, 1996 pelayanan gawat darurat merupakan pelayanan kedokteran yang dibutuhkan oleh penderita dalam waktu segera atau pertolongan segera dan mendadak untuk menyelamatkan kehidupannya. 

Berdasarkan Prosedur Tetap RSUD Sleman Penerimaan Pasien Gawat Darurat yaitu : 

Pasien mendaftar di TPP IGD yang menyatu dengan TPP Rawat Inap. Jika pasien dalam keadaan darurat pasien bisa langsung masuk IGD baru kemudian keluarga/pengantar mendaftarkan di TPP. 

a). Untuk Pasien Baru :  

  • Pasien, keluarga atau pengantar mendaftar di loket penerimaan dengan menunjukkan kartu identitas pasien (KTP, SIM, dll).  
  • Pasien diberikan nomor rekam medis dan dibuatkan kartu berobat yang akan digunakan setiap kali berkunjung.  
  • Petugas memasukkan data pasien ke dalam komputer. 
  • Petugas membuatkan berkas rekam medis. 
  • Bagi pasien akses membawa kartu akses dan surat rujukan dari puskesmas. 
  • Bagi pasien askin membawa kartu askin, dan surat rujukan dari puskesmas.

b). Untuk pasien lama : 

  • Pasien, keluarga atau pengantar datang dengan membawa kartu berobat. 
  • Petugas memasukkan data pasien ke komputer. 
  • Bagi pasien askes membawa kartu askes dan surat rujukan dari puskesmas.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan 

Proses pendaftaran pasien adalah awal dari keseluruhan proses rekaman medis atau disinilah pelayanan pertama kali yang diterima oleh seorang pasien saat tiba di rumah sakit, dalam proses pendaftaran inilah pasien mendapat kesan yang baik ataupun tidak baik dari suatu pelayanan dari rumah sakit. Sistem pendaftaran pasien ini dapat dibedakan menjadi pendaftaran pasien baru dan pasien lama  pasien baru dan pasien lama. 

3.2 Saran 

Diharapkan kepada rekan – rekan sekalian, pembaca maupun  perawat agar nantinya dapat melakukan tindakan penerimaan klien baru dapat dilakukan dengan sesuai prosedur yang benar. Namun dalam  makalah ini  tentunya masih jauh dari kesempurnaan jadi kami sangat perlu kritikan dari dosen pembimbing maupun dari pihak yang terkait dengan mata kuliah agar dapat membangun kwalitas perawat yang professional. Dalam proses keperawatan khususnya penerimaan pasien baru sebaiknya perawat harus melakukan pendekatan tentang pasien tersebut sehingga dalam proses keperawatan.kita dapat memberi pelayanan yang optimal kepada pasien.


DAFTAR PUSTAKA



Komentar

Posting Komentar

Terimakasih... komentar anda memotivasi kami untuk lebih baik

Postingan populer dari blog ini

Perawatan Ibu Post Partum managemen laktasi

PELAYANAN ROHANI PADA PASIEN

APLIKASI ETIKA dan KOMUNIKASI EFEKTIF DENGAN PROFESI LAIN